Kamis, 07 Juli 2011

L A D Y D I A N A

Misteri Kematian LADY DIANA

undefined
undefined. undefined
Diana, Putri dari Wales (Diana Frances Mountbatten-Windsor; née Lady Diana Spencer; lahir 1 Juli 1961 – meninggal 31 Agustus 1997 pada umur 36 tahun) merupakan istri pertama dari Charles, Pangeran Wales, anak sulung dari Ratu Elizabeth II dan juga merupakan pewaris takhta kerajaan Britania Raya dan 15 negara Persemakmuran Inggris. Anak-anak beliau, Pangeran William dan Harry masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga dalam urutan pewarisan takhta tersebut. 
Publik ( di seluruh dunia ) mayoritas beranggapan kematian itu “ tidak wajar “, hampir semua sepakat bahwa pihak Kerajaan pasti memiliki andil dalam kecelakaan tsb. Para maniak konspirasi, bahkan menuduh bahwa MI5 ada dibalik kecelakaan tsb. Rumor yang beredar di kalangan Kerajaan, bahwa Lady Di dibunuh karena, tentu saja hubungannya dengan Emad Mohamed ( Dodi ) Al-Fayed, milyader Inggris keturunan Mesir Arab. Mereka beranggapan, jika kelak Pangeran William atau adiknya menjadi raja, maka “ tidaklah pantas “ seorang raja Inggris memiliki ayah suri ( tiri ) seorang BEDOUIN !!!!!
            Belum lagi hubungan kekerabatan Al-Fayed dengan pamannya ( ? ) yang konon adalah pedagang senjata di kawasan Timur Tengah. Hal ini sudah cukup bagi Kerajaan dan MI5 untuk membungkam Lady Di “ demi keselamatan Kerajaan dan publik Inggris “. Namun begitu berbagai penyelidikan, baik yang dilakukan oleh pihak kepolisian Perancis maupun Inggris, tak mampu membuktikan tuduhan2 konspirasi. Pengadilan menyalahkan Henry Paul si sopir karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan beberapa paparazi yang tidak menolong saat kejadian.
Lady Di akan selalu dikenal dunia karena sosoknya yang terkenal malu2 mau ( Shy Di ), santun dan filantropis. Dya berkeliling ke berbagai belahan dunia untuk berbagai kegiatan sosial, sebagai duta kemanusiaan PBB. Namun dya juga beberapa kali terlibat berbagai affair dengan beberapa pria di kalangan Kerajaan, entah apa Charlesnya yang loyo atau emang dya seorang advonturir dalam urusan seks.Apakah fakta tentang kematian dia akan tetap terkubur bersama jasadnya, atau akan ada pengungkapan tentang skandal tsb, hanya sejarah yang akan mencatatnya.

SANG PUTRI DIBUNUH KARENA INGIN MENJADI MUALAF


Pengusaha kelahiran Mesir, Mohammed Al Fayed memberikan kesaksian di London di London dalam penyelidikan atas kematian Putri Diana dan putranya, Dodi dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997.
Al Fayed mengulangi tuduhannya bahwa kedua orang itu dibunuh oleh dinas rahasia Inggris.
Dia mengatakan, Pangeran Charles ingin membuka jalan untuk menikah istri keduanya, Camilla.


Menurut Al Fayed, Diana pernah mengatakan kepadanya bahwa dia hamil.
Dalam pernyataan singkat di luar pengadilan hari Senin, Mohamad al Fayed mengatakan, dia berharap kebenaran akan terungkap tentang yang terjadi dengan putranya Dodi dan juga Putri Diana.

Al Fayed selalu mengatakan, dia percaya mereka dibunuh oleh kerajaan dalam upaya yang melibatkan dinas rahasia MI6 dan suami ratu, Pangeran Philip. 





Wartawan BBC Daniel Boettcher melaporkan, sidang penyelidikan kematian Diana telah mendengar sejumlah kesaksian yang terkait dengan tuduhan itu.

Al Fayed yang memberikan kesaksian ditanya tentang bukti yang dia miliki untuk mendukung klaim itu.

Beberapa menit setelah sidang dimulai, salah seorang kuasa hukum mengatakan kepada Al Fayed, anda tahu bahwa anda berada di sini untuk memberikan keterangan, dan bukan untuk mendebat atau berpidato.

Al Fayed menjawab dengan mengatakan, saya tidak mendebat, dan saya membuat pernyataan jelas.
MENINGGAL BERSAMA KEKASIH BARUNYA KARENA SOPIR YANG MABUK


Mr Mansfield berbicara hampir 13 tahun setelah Diana, 36, dan pacarnya Dodi Al Fayed, tewas dalam kecelakaan mobil di Paris Agustus 31 Desember 1997.
Mr Mansfield, yang mewakili ayah Dodi, Muhammad di pemeriksaan kematian pasangan itu, menunjukkan perdagangan senjata Inggris telah “memiliki kepentingan besar” dalam ranjau darat dan usahanya bisa menderita akibat dari kampanye sang putri.
Berbicara kepada Hay Festival di Mid Wales, pengacara tersebut mengungkapkan shock-nya pada saat kematian Diana saat Mercedes hitam dikejar oleh fotografer dan “kendaraan lain” melalui terowongan Place de l’Alma.


Dia mengatakan: “Dia bukan Putri Rakyat sebelum kecelakaan itu.”
“Lalu dua orang difitnah tiba-tiba berakhir di sebuah kecelakaan.
“Aku merasa bahwa ada hal lebihdaripada kecelakaan semata. Aku punya perasaan yang berbeda bahwa ini bukan
kecelakaan. ”

Sang putri tewas dalam kecelakaan itu setelah meninggalkan hotel Ritz di Paris dengan Dodi, 42. Sopir Merc’s Henri Paul, 61, juga tewas. Mobil mereka dikejar-kejar oleh para fotografer dan menghantam pilar.
Penyelidikan oleh polisi Inggris dan Perancis menyimpulkan kematian Diana disebabkan kecelakaan lalulintas yang ditimbulkan oleh pengemudi yang mabuk.















Penyelidikan Yang Tak Berbuah Hasil Pasti Jadilah Kasus Ini Sebagai Konspirasi

Langkah ini ditempuh untuk menguak misteri kecelakaan mobil yang merenggut nyawa Putri Diana dan Doddy Al-Fayed di terowongan Pont d`alma Paris, Prancis, Agustus 1997.
Sidang kesaksian awal itu dipimpin pensiunan hakim senior sekaligus anggota Parlemen Inggris, Elizabeth Butler-Sloss. Dia memerintahkan sidang dibuka untuk umum dan penyidikan atas kematian Diana dan Doddy dilakukan secara bersamaan.
Pengacara Kerajaan Inggris dan keluarga Al-Fayed sepakat jika harus menunjuk juri, maka anggota juri berasal dari umum. Tapi mengingat Diana termasuk anggota keluarga kerajaan, maka para juri harus dari anggota rumah tangga kerajaan.
Kendati demikian, Butler-Sloss mengatakan saat ini penunjukan semacam itu tak sesuai. Tapi dia belum memutuskan apakah akan menunjuk juri atau menangani kasus ini sendiri. Yang pasti, penyelidikan secara menyeluruh baru akan dilakukan kemudian.
Penyelidikan kematian Diana dan Doddy sempat tertunda akibat penyelidikan yang juga dilakukan para penyidik Prancis selama dua tahun, penyelidikan polisi Metropolitan selama tiga tahun, serta tindakan hukum keluarga Al-Fayed. Hukum inggris memang membolehkan pengajuan penyelidikan atas kematian seseorang yang dianggap tak wajar atau tak jelas penyebabnya.
Penyelidikan yang diketuai Lord Steven akhir tahun silam menyimpulkan, Putri Diana tak menjadi korban konspirasi pembunuhan. Penyelidikan yang menelan biaya 8 juta pound itu menyimpulkan Henry Paul--sopir pribadi Al-Fayed--saat itu dalam keadaan mabuk serta mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran paparazzi.
Namun kesimpulan itu ditolak Muhammad Al-Fayed. Dia menuding Pangeran Phillip, suami Ratu Elizabeth menjadi otak di balik konspirasi pembunuhan Putri Diana dan Doddy.


  KISAH CINTA Lady Diana

Diana, Princes of Wales adalah istri pertama Pangeran Charles dari Britania Raya dari 1981 sampai 1996 ketika mereka bercerai. Gelar resminya adalah Her Royal Highness The Princess of Wales. Di Indonesia lebih dikenal sebagai Putri Diana atau lengkapnya Lady Diana Spencer juga sering disebut Lady Di.

Diana dilahirkan dengan nama Diana Frances Spencer, anak bungsu dari Edward Spencer dari isteri pertamanya Frances Spencer pada tanggal 1 July 1961 di Park House, Sandringham Estate. Beliau dibaptis di gereja St Mary Magdalene di Sandringham, oleh Percy Herbert. Diana mendapatkan pendidikannya di Riddlesworth Hall di Norfolk dan di west Heath Girl's School, di Sevenoaks,Kent, dimana beliau diangggap sebagai seorang pelajar berprestasi rendah. Saat berusia 16 tahun, Diana meninggalkan sekolah West Heath untuk melanjutkan studinya di Institut Alpin Videmanette di Switzerland, sebuah sekolah yang menitikberatkan pada pendidikan budaya diamana disitu juga terdapat wadah bagi para pelajarnya untuk kegiatan - kegiatan sosial. Walaupun Diana tidak cemerlang dalam pelajarannya tapi beliau merupakan seorang penyanyi amatir yang baik.
Pada tanggal 24 Februari 1981 Lady Di bertunangan dengan Pangeran Charles, dan tanggal 29 Juli 1981 mereka menikah di Kathedral St Paul, London, dalam upacara yang sedemikian meriah. Keberuntungan Lady Di seolah mewakili wanita muda di seluruh dunia pada umumnya yang memperoleh jodoh dan bersama-sama mengarungi bahtera perkawinan. Lady Di seolah begitu sempurna mewakili sosok wanita idaman yang begitu harmonis dan bahagia menemukan cintanya, apalagi dengan calon pewaris tahta kerajaan Inggris. Lady Di semakin disayang poleh pers Inggris ketika mulai melahirkan putra pertama Pangeran William Arthus Philip Louis, kemudian disusul putra kedua Pangeran Henry charles Albert David. Sangat terasa kebahagiaan masih menyelimuti keluarga baru ini.

Namun selang beberapa tahun kemudian mulai muncul benih-benih keretakan keluarga dengan berpalingnya Charles ke cinta pertamanya, Camilia Parker Bowles. Selain itu ternyata Diana ternyata menderita bulimia, tercatat sampai lima kali mencoba bunuh diri seperti dalam biografi yang ditulis Andrew Morton.Bukan hanya Charles yang main affair dengan wanita idaman lain (WIL), tetapi Diana pun terang-terangan punya affair dengan pria idaman lain (PIL). Harapan dan sekaligus "kepercayaan" yang diberikan oleh masyarakat dunia agar pasangan ini bahagia selamanya tidak mampu mereka pertahankan. Setelah diumumkan oleh PM Inggris John Major pada 9 Desember 1992 bahwa pasangan itu hidup berpisah, pada 28 Agustus 1996 keduanya benar-benar berpisah. Kisah bak dongeng yang (diharapkan) serba indah pun berakhir
Harian Woman's Day pada edisi 31 Agustus 1997 menurunkan tulisan berjudul Diana Jatuh Cinta, Diana oh Diana...., menceritakan makin intimnya Lady Di (36) dengan milyader Dodi al-Fayed (42). Siapa mengira, redaksi harian ini malam harinya harus menyiapkan aneka tulisan untuk disajikan esok harinya, sehubungan dengan meninggalnya Putri Diana dengan pacarnya Dody, pengendara mobil Henri Paul dan bodyguard Al-Fayed Trevor Rees-Jones dalam suatu kecelakaan lalu lintas di Paris, Minggu (31/8) dini hari? Kami memilih judul berita utama Putri Diana Mati Saat Temukan Cinta Sejati, karena ternyata sepanjang perkawinan dengan Charles -- berdasar pengakuannya di biografi maupun wawancara dengan pers - dia tidak merasakan indahnya cinta sejati. Dengan caranya sendiri dia mencoba menemukan cinta sejati itu. Namun takdir menentukan lain. Tiada hal yang pasti di dunia ini, kecuali kematian, dan Diana telah membuktikan hal itu. Dunia kaget dan bersedih. Wajar pula kiranya bila Inggris terkejut dan "marah". Namun Diana terlanjur pergi dan tidak pernah kembali. Tidak akan ada lagi senyum menawan wanita pemalu yang mencintai anak-anak dan sesama antara lain dengan aktif dalam kampanye anti-ranjau darat di seluruh dunia, mencintai musik klasik dan balet, serta pemain ski ulung dan jago renang.

MENJADI seorang publik figur, apalagi seorang wanita cantik yang pada waktu itu menjadi istri seorang calon pewaris tahta kerajaan, memang tidak mudah bagi Lady Di. Di mana saja dia berada, sorotan kamera televisi, kilatan blitz foto, dan coretan pena di atas notes-notes, senantiasa mengiringi. Seolah apa saja yang dia lakukan, apalagi setelah mulai melakukan affair, menarik dijadikan berita. Belum lagi -- dan ini yang justru lebih banyak dan lebih merepotkan -- kehadiran pa-parazzi yang selalu membuntuti orang - orang penting dan kaya untuk difoto paling eksklusif dengan imbalan honor tinggi dari media yang bersedia membelinya.

The Sun, The Mirror, dan Daily Mail, adalah tiga tabloid di Inggris yang langganan membayar tinggi foto-foto eksklusif kiriman paparazzi. Salah satu penyulut kecelakaan maut Diana dan Dodi itu adalah akibat ulah paparazzi yang bertindak berlebihan dan pantang menyerah karena mengejar honor tinggi. Toh masyarakat dunia tidak dapat menyalahkan sepenuhnya ulah paparazzi maupun media yang terus memberitakan perkembangan kisah Lady Di karena mereka memang tertarik menikmati perkembangan berita terbaru cerita putri itu.

Maraknya pemberitaan dan duka dunia atas meninggalnya Lady Di, menunjukkan bahwa wanita itu memang memiliki kharisma luar biasa. Komitmennya terhadap kemanusiaan, dan perjuangannya mewujudkan keluarga yang berbahagia, memberikan inspirasi dan semangat bagi kaum wanita dunia untuk tidak mengenal lelah melakukan hal yang sama. Menjadi istri, ibu, dan sekaligus publik figur yang baik dan bermakna bagi sesama memang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Namun seorang Lady Di telah berjuang keras meraihnya (meski gagal) di antara guncangan hebat kehidupan pribadinya. Bukan hasil yang dipentingkan di sini, tetapi proses untuk mewujudkannya. Inilah sisi manusiawi Lady Di yang justru menawan.

sumber : Wikipedia


                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar