Selasa, 05 Juli 2011

sejarah dracula/vampire

Hampir semua orang didunia ini mengenal vampire sebagai makhluk mengerikan penghisap darah. Vampire sangat terkenal dan sering dijadikan inspirasi untuk membuat cerita, film, lagu, dll. Apakah vampire yang begitu terkenal hanya merupakan legenda, atau memang ada didunia?? inilah kenyataannya..


Vampire

Sampai sekarang sudah tak terhitung berapa banyak cerita, lagu, dan film yang menggambarkan makhluk misterius ini. Sebenarnya apakah vampire itu? apakah sesuai dengan yang digambarkan di film2??

Jika di film kita didoktrin untuk mengenal vampire sebagai makhluk mengerikan penghisap darah, biasanya berupa manusia (kalau dulu muka vampire rada serem ancur sekarang muka vampire ud lebih mendingan “seperti di twilight”). Vampire biasanya diceritakan sebagai makhluk berdarah biru, hanya bisa keluar malam hari, jika kena sinar matahari akan lenyap, haus akan darah, bisa mati jika ditusuk perak dijantungnya, anti salib dan ubi, dan lain2 ciri2 vampire yang digambarkan difilm2.

Ternyata kenyataannya vampire tidak seperti itu.

Asal Usul

Mungkin agak sedikit membosankan karena menceritakan sejarah, tapi sudah saya ringkas sebisa saya.

Vampire berasal dari Rumania dan mulai menyebar di Eropa pada abad 16. Vampire atau bisa disebut “Dracula” adalah kisah nyata. Sejarah Dracula berasal dari seorang Raja Rumania pada Abad 15 bernama Vlad Dracul.

Vlad Dracul adalah Raja Rumania pada abad 14 yang gemar berperang dan terkenal kejam. Kemampuannya dalam berperang tidak diragukan lagi dilihat dari jumlah peperangan yang dia menangkan. Dipercaya Vlad Dracul mempunyai ritual khusus sebelum memulai peperangan, yaitu meminum dan berendam dengan darah mayat yang berhasil dikalahkannya (namun saya tidak mendapatkan bukti yang menguatkan hal ini).

Berikut adalah istana Vlad Dracul pada masa kejayaannya



Kekejamannya berlanjut turun temurun kepada penerus generasinya. Adalah Vlad Tepes III yang kemudian dijuluki Dracula (merujuk kepada nama vlad dracul, pendahulunya) karena kekejamannya yang menyamai vlad dracul. Vlad Tepes III (Dracula) hidup pada tahun 1431 dan meninggal pada tahun 1476.

Kekejaman Vlad Tepes terkenal dari cara dia menghukum para tawanan dengan cara sadis, yaitu dikuliti dan disula (disula adalah penyiksaan dengan cara ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus perut, kerongkongan, hingga kepala). Dipercaya kekejaman dan keberhasilan Dracula dalam peperangan disebabkan karena Dracula meneruskan ritual pendahulunya Vlad Dracul untuk mandi dan meminum darah manusia.

Hingga perang Salib, Dracula telah membunuh ratusan ribu tawanannya dengan cara disula dan sebagian besar adalah orang islam. Akhirnya di perang salib pula Dracula berhasil dikalahkan oleh sultan Mehmed II, kepalanya dipenggal dan dipersembahkan kepada Turki Ottoman untuk menghargai para korban (warga turki) yang menjadi korban kekejaman Dracula.

Namun tidak sampai disitu saja, karena keberhasilan Vlad Dracul dan Vlad Tepes III dalam peperangan banyak pemimpin2 lain ingin mengikuti jejaknya. Akhirnya pada abad 15,16,17 terjadi wabah Dracula (mengikuti ritual Dracula, yaitu mandi dan meminum darah manusia). Dari kebiasaan inilah disebut2 telah lahir spesies manusia baru yang meminum darah. Ada yang percaya keturunan Vlad Dracul masih tersisa sampai sekarang dan masih melanjutkan ritual mengerikan itu (saya tidak bisa memastikan kebenarannya).

Sekarang sudah jelas Dracula memang sebuah kenyataan dan eksis didunia (tapi keberadaan clan/etnis mereka sekarang diragukan masih ada). Namun sejarah diatas tidak bisa menjelaskan dari mana datangnya ciri-ciri Dracula seperti berdarah biru, muka pucat, haus akan darah, benci bawang putih, dll. Orang Eropa, khususnya Rumania meyakini bahwa spesies Dracula (keturunan Van Dracul) memang mempunyai ciri-ciri dan fisik yang seperti itu. Bagaimanakah penjelasannya secara ilmiah? Apakah sains dapat menjelaskannya

Segi Ilmiah (Sains)

Jika dari segi sains pasti kita menilik penyakit atau kelainan apakah yang mempunyai gejala dan ciri2 seperti Dracula. Ternyata memang ada penyakit didunia ini yang memenuhi kriteria tersebut, yaitu Porphyria.

Porphyria adalah penyakit kelainan gen dimana para penderita kekurangan enzim glisin yang berfungsi membentuk Heme. Heme adalah komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen didalam darah. Bayangkan jika Heme kurang dan oksigen tidak terangkut secara sempurna, maka tubuh akan berwarna biru pucat. Karena itu juga para penderita Porphyria tidak bisa terkena sinar matahari, karena sinar matahari bisa membakar kulit mereka. (2 ciri-ciri Dracula telah terjawab)

Disamping itu karena kualitas darah yang rendah akibat kurangnya sirkulasi oksigen, maka penderita Porphyria harus mendonor (transfusi) darah secara berkala. Bahkan katanya mereka harus meminum darah itu secara langsung agar darah langsung masuk ke sistem pencernaan dan diuraikan masuk ke dalam aliran darah.

Kualitas darah juga ditentukan oleh kadar lemak didalam darah. Bawang putih mengandung suatu zat yang menyebabkan kadar lemak darah berkurang. Mungkin itu juga yang menjelaskan mengapa Dracula benci dengan bawang putih. Dikatakan juga Porphyria merupakan penyakit kelainan yang bisa turun-temurun (penyakit keturunan).

Porphyria berasal dari bahasa Yunani, porphura yang artinya warna ungu. Nama ini mengacu pada perubahan warna beberapa cairan tubuh menjadi ungu, salah satunya urin, jadi sesuai dengan gejala/ciri2 penyakit tersebut. Berikut gambar penderita Porphyria



Terlihat mengerikan memang, tapi semua kriteria Vampire/Dracula terdapat pada para penderita Porphyria. Dari sini dapat kita simpulkan kalau Dracula bukanlah klan/etnis khusus keturunan Vlad Dracul, melainkan Vlad Dracul dan keturunannya adalah penderita Porphyria.
****
****

Hampir semua pertanyaan mengenai Vampire sudah terjawab sesuai dengan uraian saya diatas. Namun masih terdapat kasus2 dan kesaksian2 masyarakat diberbagai wilayah yang misterius dan masih belum bisa terjawab. Berikut kasus yang bisa saya dapatkan.

Kesaksian dan Kejadian

Berbagai kejadian misterius mengenai Dracula diceritakan secara turun-temurun oleh masyarakat diberbagai wilayah. Cerita2 masyarakat inilah yang diangkat pertama kali oleh seorang pengarang asal Irlandia, Bram Stoker pada tahun 1987 dalam cerita hantunya “Coun Dracul” yang ternyata menjadi terkenal dan terus difilmkan hingga sampai sekarang (yang terkenal saat ini “twilight”).

Kejadian satu ini adalah salah satu dari banyak kesaksian tentang Vampire.

Menurut legenda Dracula berasal dari orang mati yang bangkit kembali dari dalam kubur. Pada tahun 1732 di kawasan Hongaria dilaporkan seorang penduduk desa yang telah meninggal selama tiga tahun, tiba-tiba bangkit dari dalam kubur dan menyerang keluarganya. Ia menghisap darah empat keponakannya hingga meninggal dunia.

Penduduk setempat tidak tinggal diam. Mereka segera membongkar kuburan yang diduga Dracula tersebut. Ternyata mereka mendapatkan sesuatu diluar dugaan, mayat yang dikubur selama bertahun-tahun itu ternyata masih utuh. Rambut dan kukunya sudah panjang, matanya setengah terbuka, dan jantungnya kelihatan masih berdenyut. Anehnya lagi dimulutnya terdapat bekas-bekas darah segar yang baru saja mengering.

Akhirnya penduduk setempat membunuh mayat tersebut untuk yang kedua kalinya dengan menancapkan pancang besi tepat diatas jantungnya (mungkin ini asal muasal mengapa Vampire hanya mati jika ditusuk jantungnya).

Berikut gambar yang diperkirakan adalah Dracula tersebut.



Jika berdasarkan kesaksian penduduk Hongaria diatas, maka ada pertanyaan2 yang tidak bisa terjawab seperti, Bagaimana mungkin mayat bisa hidup kembali?? kenapa mayat tersebut tidak membusuk?? bagaimana nasib keempat keponakannya yang katanya mati dihisap darahnya?? kenapa tidak ada catatan mengenai mereka?? dan lain-lain.

Lebih anehnya lagi ada pengakuan seseorang yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Vampire. Pengakuan tersebut ditayangkan di National Geographic Channel dan bisa anda lihat di youtube dengan mengklik link dibawah ini

Vampire, is it real??
Vampire confession

Apakah anda percaya pengakuan dia bahwa dia adalah seorang vampire? Apakah anda juga percaya bahwa gadis tersebut pernah dihisap oleh Vampire? it’s all up to U…

Kita sekarang bisa menyimpulkan kalau Dracula atau Vampire sebenarnya adalah sebuah keturunan raja Rumania yang memiliki penyakit kelainan Porphyria dan melakukan ritual meminum darah segar manusia baik itu mayat ataupun yang masih hidup. Namun karena jasa Vlad Dracul dan Vlad Tepes III dalam peperangan dianggap oleh bangsa tertentu besar, maka kejelekan2 mereka disamarkan sehingga diciptakanlah legenda Dracula yang seperti di film2 sekarang.

Maka terjawablah sudah semua kejanggalan2 tentang Vampire. Namun pada versi lain, masyarakat terus menceritakan legenda Vampire secara turun-temurun. Anehnya legenda tersebut benar2 terjadi seperti yang terjadi di Hongaria.

 dan ada juga sejarah versi lain mengatakan...........


Kalau kita menelusuri catatan sejarah, maka kita akan mendapati bahwa Dracula memang benar-benar ada dan tercatat dalam sejarah umat manusia. Drakula tersebut tidak seperti yang kita gambarkan selama ini. Dia merupakan seorang raja yang pernah berkuasa di daerah Eropa bagian timur yang bernama Vlad III atau Vlad Tepes (Dibaca Tsepes yang dalam bahasa Inggris adalah Impaler=Penyula). Dia dilahirkan di bulan November atau Desember 1431 di benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya yang bernama Basarab atau yang lebih dikenal dengan nama Vlad II merupakan seorang gubernur militer di Transylvania yang diangkat oleh Raja Honggaria yang bernama Sigismund.
Vlad II oleh Raja Sigismund diangkat menjadi anggota dari orde Naga, yaitu sebuah pasukan khusus Katolik yang ditugaskan untuk menghadapi pasukan Islam di garda depan. Lambang dari orde ini adalah berupa seekor naga dengan sayap terlentang luas dan ekornya berguling dilehernya. Dibelakang terpampang salib merah St. George. Gambar naga mewakili simbol binatang buas dan salib melambangkan kemenangan Kristus, ia juga mengeluarkan uang koin dengan dragon sebagai simbolnya. Catatan di sebuah Universitas di Bucharest mengatakan bahwa dalam lambang tersebut terdapat tulisan Quam Misericors est Deus (Oh, how merciful God is), Pius et Justus (Justifiably and peacefully). Karena Vlad II selalu memakai lencana orde naga tersebut kemanapun ia pergi, maka orang-orang Wallachia memanggilnya dengan sebutan Vlad Dracul yang dalam bahasa Rumania Dracul berarti Naga. Jadi, Vlad Dracul artinya Vlad Sang Naga. Kata Dracula berasal dari Bahasa Rumania yaitu Draculea. Akhiran "Ulea" dalam Bahasa Rumania berarti "anak dari". Dari kata tersebut, Vlad III atau Vlad Tepes di panggil dengan nama Vlad Draculea yang berarti anak dari Vlad Dracul. Dan sejak saat itu Vlad III terkenal dengan nama Dracula.Pada tahun 1442, Pasukan Turki menyerang Wallachia. Vlad II merasa tidak mampu menghadapi pasukan Turki. Dia lebih memilih sikap netral yang berakibat marahnya Raja Sigismund. Akhirnya, Raja Sigismund mengusir Vlad II bersama keluarganya keluar dari Wallachia dan kedudukannya digantikan oleh janus Hunyadi, salah satu panglima perang di Transylvania. Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Pada tahun beberikutnya, Vlad II berhasil merebut kembali kekuasaannya dengan bantuan kerajaan Turki. Sebagai jaminan kesetiaannya, Vlad II mengirim 2 anaknya, Vlad III yang pada saat itu berusia 11 tahun dan Radu ke Turki.Pada tahun 1444, kerajaan Hongaria bertempur melawan Turki. Raja Hongaria menuntut agar Vlad II ikut dalam pertempuran, dan mengingatkannya bahwa sebagai anggota Orde Naga, dia tidak bisa menolak permintaan tersebut karena sudah terikat sumpah setia untuk membela pasukan Salib. Agar tidak menimbulkan kemarahan Raja Hongaria dan Sultan turki, dia mengirimkan anaknya yang bernam Mircea. Dalam peperangan ini, pasukan salib mengalami kekalahan yang dahsyat di Varna. Vlad II dan anaknya menyalahkan Janos Hunyadi sebagai panglima perang dan terjadilah pertentangan yang semakin meruncing antara Vlad II dan Hunyadi. Akhirnya, pada tahub 1447 M, Vlad II dan Mircea dibunuh oleh anggota persengkongkolan yang diorganisir Hunyadi yang meliputi tuan tanah dan pedagang yang tidak puas dengan pemerintahan Vlad II.

Agar kekuasaan Wallachia tidak kosong, maka Raja Honggaria menempatkan salah satu anggota Dan II sebagai raja dengan gelar Vladislav II. Melihat Wallachia telah jatuh dalam kerajaan Honggaria, Tu
rki membebaskan drakula pada tahun 1448 M dan ditugaskan untuk merebut Wallachia. Dengan bantuan Turki, Dracula berhasil merebut kekuasaan Wallachia, Namun dia hanya bertahan selama 2 bulan karena Janos Hunyadi berhasil mengusirnya dan menempatkan kembali Vladislav II. Maka Dracula hidup dalam pengasingan di Moldavia (kota tempat kelahiran ibunya) selama 3 tahun. Pada tahun ketiga, Pengeran Bigdan Moldavia terbunuh sehingga dia harus melarikan diri karena pelindungnya telah tiada. Sementara itu, di Wallachia, Vladislav II berubah mendukung turki. Hal ini membuat Hunyadi marah dan hal ini digunakan untuk mendekatinya. Akhirnya Hunyadi mengangkatnya sebagai penasihatnya karena Dracula pernah tinggal di Turki yang tentunya mengetahui kelebihan dan kelemahan Turki. Hunyadi kemudian menempatkan dracula di benteng Sibiu, yang terletak di barat daya Transylvania yang bertugas untuk menjaga perbatasan dari kemungkinan serangan Vladislav II. Di benteng ini, Dracula mendengar bahwa Konstantinopel jatuh ke tangan Turki sehingga membuat panik kerajaan-kerajaan Katolik karena ibu kota kekaisaran mereka, Bizantium, telah diduduki pasukan Turki.

Akhirnya, dengan dipimpin Janos Hunyadi, kerajaan Hongaria mencoba memukul mundur Turki dari Konstantinopel. Saat itu, benteng terdepan pasukan Turki terletak di Belgrade, daerah perbatasan Serbia dan
Honggaria. Untuk menyerang pos ini, Dracula mengusulkan agar melakukan dua serangan sekaligus yaitu satu rombongan pasukan menyerang Belgrade dan rombongan yang lain menyerang Wallachia. Usul ini diterima dan akhirnya membawa kemenangan bagi pasukan Salib. Pasukan Hunyadi berhasil merebut benteng di Belgrade dan Dracula berhasil masuk ke Wallachia dan membunuh Vladislav II. Akhirnya, Vlad III untuk kedua kalinya menduduki tahta Wallachia. Masa pemerintahan Dracula merupakan masa-masa teror dari tahum 1456-1462 yang sangat mengerikan. Naluri kekejaman Dracula benar-benar tersalurkan ketika dia sudah menjadi penguasa Wallachia. Kurang setahun dari kekuasaannya, dia telah membunuh ribuan orang. Para tuan tanah dan sanak kerabat Dan II dibunuh dengan cara yang belum ada sebelumnya yaitu disula.
Tingkah laku Dracula yang semakin tidak terkendali membuat kerajaan Turki memburunya. Sebagai panglima perangnya, ditunjuk Radu yang merupakan adiknya sendiri. Dia merupakan salah satu anggota dari kesatuan Yanisari yang dibentuk oleh Sultan Muhammad II untuk menahan gempuran pasukan Salib dan sekaligus menandingi Orde Naga. Karena sering melakukan operasi militer secara rahasia, maka anggota kesatuan Yanisari adalah orang-orang pilihan yang sebagian besar masih kerabat sultan. Pada tahun 1462, Radu dan pasukannya mengepung benteng Poenari dan membuat tenda yang tak jauh dari benteng tersebut dengan harapan agar mudah menggempur Dracula. Pada saat itu, posisi Dracula telah terdesak dan hanya tinggal dua pilihan, menyerah atau kabur. Malam hari sebelum penyerangan, salah satu prajurit Radu mengirim pesan lewat anak panah yang berisi agar dracula segera pergi melarikan diri karena esok harinya akan ada penyerangan besar-besaran oleh Radu. Surat ini ditemukan oleh istri Dracula dan meminta suaminya agar segera kabur. Tetapi, Dracula tidak mengikuti saran istrinya dan tetap bertahan di Poenari. Mendengar keputusan itu, istri dracula kembali ke kamar yang berada di salah satu menara dan berkata kepada dirinya sendiri, "Lebih baik aku membusuk di makan ikan-ikan Sungai Arges daripada ditangkap oleh orang Turki." Setelah kata-katanya selesai, ia melompat dari kamarnya dan jatuh di anak sungai Arges. Sekarang temapt mayat istri dracula diberi nama Sungai Permaisuri (Raul Doamnei/The Lady's River). Sampai saat ini masyarakat di pedesaan Rumania percaya bahwa air yang mengalir dari anak Sungai Arges tersebut dari air mata istri Dracula. Pada saat istrinya melompat dari kamarnya, ternyata Dracula telah kabur melalui lorong rahasia sehingga ketika Radu menyerang benteng dan menguasainya, Dracula sudah tidak ada lagi.


Sebelum pengepungan terhadap benteng Poenari sebenarnya Dracula berniat untuk menemui Raja Hongaria yang baru yaitu Matthius Corvinus, yaitu anak dari Jonas Hunyadi. Namun situasi berubah begitu cepat karena Poenari jatuh ke tangan Turki sehingga dia melarikan diri ke arah barat menuju Brasov. Sesampainya di sana, dia ditangkap oleh Raja Matthias dan dijadikan tahanan di istana Visegard yang berada di sebelah selatan Honggaria. Walaupun sebagai tahanan, dia bisa leluasa pergi kemana saja dia suka. Setelah sekian lama berada dalam pengasingan, Dracula dipindahkan ke vila yang ada dalam lingkungan istana. Di sana, dia berkenalan dengan pejabat-pejabat istana. Dia kemudian menikah dengan Ilona Szilagy, yang merupakan kemenakan Raja Matthias dan mempunyai 2 anak laki-laki.

Pada Juli tahun 1475, dia kembali menyerang Wallachia yang dibantu oleh stefen dan orang-orang Moldavian dan berhasil merebut Wallachia. Setelah berhasil merebut Wallachia, posisi Wallachia semakin lemah karena tuan tanah dan rakyat Wallachia sudah enggan mendukungnya karena k
ekejamannya. Ketika Dracula merebut tahta Wallachia, Radu sudah tidak menjadi penguasa Wallachia akibat kudeta dari kaln Dan II dan meninggal pada bulan Januari 1475. Kematian radu menyebabkan Dracula tidak bisa membalas dendam atas adiknya, sehingga dendam tersebut dia lampiaskan ke penguasa Wallachia waktu itu.

Pada masa pemerntahan kedua ini yang hanya setahun, Dracula banyak menghabiskan waktu di Gereja Snagov dan mengisi hari-harinya dengan mengikuti misa dan bercakap-cakap dengan kepala bi
ara. Dalam salah satu percakapan dia menanyakan apakah ada kemungkinan dosanya akan diampuni Tuhan. Dan dia mengulang pesannya agar kelak jika mati dikuburkan di Gereja Snagov. Setelah berhasil merebut kembali Wallachia, Stefen kembali ke Moldavia dan meninggalkan Dracula bersama 2000 prajuritnya. Dengan pasukan sekecil itu, Dracula harus menghadapi ancaman dari luar berupa gelombang serangan pasukan Turki dan juga ancaman dari dalam yang berupa dendam dari para tuan tanah yang kehilangan sanak kerabatnya.
Pasukan Turki telah sampai di Bukharest untuk memukul mundur pasukan Salib mundur dari wilayah Islam. Sebagai bagian dari sekutu pasukan salib, Dracula mendapatkan tugas untuk menggempur kekuatan Turki di sekitar sungai Danube. Pada awal Desember 1476, Dracula ke luar dari pintu gerbang Tirgoviste dengan pasukan yang sangat kecil dan bergerak menelusuri sungai Dimbovita dengan tujuan utama Danau Snagov. Setelah berjalan lebih kurang 15 hari, mereka tiba di danau Snagov dan akhirnya terjadilah pertempuran yang hebat antara Dracula denagn pasukan Turki. Pada pertempuran itu, Dracula tewas di tepi Danau snagov. Kepalanya kemudian di penggal dan dibawa ke Konstantinopel dan dipancang ditengah alun-alun sebagai bahan tontonan



dan ada pula versi lain yang menjelaskan..........
   
      
        
DraculaKisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)­yang dibuat ulang pada tahun 1979­dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi. Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?
Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia, keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman­sebagai wakil Islam­dan Kerajaan Honggaria­sebagai wakil Kristen­semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia. Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel­ benteng Kristen­ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.
Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara­yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab­yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:
“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”
Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:
“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”
Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania, Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.
Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat­khususnya umat Islam sendiri­yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.
Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka­pahlawan dari pihak Islam­dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.
Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.
Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.
Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain­politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini­walaupun masih merupakan langkah awal­bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar